Rabu, 24 Juli 2013

A. ON THE DEVELOPMENT OF MODERN AJARANISLAM The modern development of Islamic teachings in the Islamic world began to tahun1800 M is characterized by the willingness untukmemperoleh progress in various fields. Jugamuncul leaders - leaders and reformist Muslim thinkers in many Islamic countries. In the early modern period is generally Islamic countries are in colonialism. New padaabad 20th, many countries - Muslim countries yangmemerdekakan themselves, such as Indonesia (17 Agustus1945), Pakistan (August 15, 1947), and Egypt (28Februari 1922). During the development of modern Islamic teachings of religion Islamberkembang population worldwide. Muslim population are Asian and African continent. Based on population data tahun1991 M, country - a country that has a population of 90% is Muslimlebih Mauritania, Western Sahara, Morocco, Algeria, Tunisia, Libya, Egypt, Somalia, Turkey, Iraq, Jordan, Aran Arabia, Yemen, Oman, Qatar, Bahrain , Iran, Afghanistan, and Pakistan. The development of Islamic teachings Zulhijjah In 1381 H (May 1962), didirikanRabithah Al-Alam Al-Islami (Muslim World League) sebuahorganisasi representing non-governmental Muslims around the world based in Mecca. Then didirikanDewan based Conference of European Islam IslamicCultural Center and the Organization of Europe in May 1973 for the London padabulan organized and usahadakwah Islamic advance in Europe. During the development of Islamic teachings before and after the time of renewal yaitutahun 1800 AD, Muslims in various countries telahmelakukan many irregularities, including: 1.Masyarakat been considered sacred tomb is sesuatuyang and then they worship. 2.Adanya Islamic groups duniahanya think that in a minute so it does not need to look for treasure, knowledge, dankedudukan high. The development of Islamic teachings deviation - a deviation occurs, bring figures - figures that berusahameluruskan Islamic religious teachings of Islam. 1.Muhammad bin Abdul Wahab (1703 AD - 1787 AD) Born in Nejd (Saudi Arabia) in 115 H (1703 AD), died diDaryah in 1201 H (1787 AD). He has published books in the tens of titles, one of which is "The Book At-Tawhid". Purification movement that he did dinamakandengan "Wahhabi". Doctrine development Islam2. Rifa'ah Badawi Rafi 'At-TahtawiLahir on the throne, in 1801 AD and died in Egypt. The thinking among other things, that Muslims are not only concerned with affairs in the afterlife, but also think of affairs in the world. Doctrine development Islam3. Jamaluddin Al AfganiLahir in Asadabad in 1838 AD and died in 1897 AD Istandul The thinking among others: • Islam should return to the pure teachings of their religion in order to face the modern world • Women achieve progress and working with men • Replacing otoraksi with democratic leadership • Pan - Islame, the unity and cooperation of all Muslims to be realized. In addition to the development of reformist Islamic teachings, there are still many other luminaries. Like Muhammad Abduh in Egypt (1849 -1905 AD), Muhammad Rashid Ridla (1865 - 1935 AD), SyahidAhmad Khan in India (1817 - 1898 AD), and Muhammad Iqbaldi Pakistan (1876 - 1938 AD). B. ON THE DEVELOPMENT OF MODERN Science During the development of the renewal of Sciences, mengalamikemajuan science in countries such as Turkey, India and Egypt. Sultan Muhammad II (1785-1839) of the sultanate TurkiUsmani made great efforts in his country so that Muslims can master science and technology. His efforts are as follows. Science Pengetahuan1 development. Doing modernization in the field of education and teaching curriculum by incorporating general knowledge to institutions - institutions of Islamic education (Madrasah) 2. Establish educational institutions "Mektebi Maarif" to provide expertise in the areas of administration and "Mektebi Ulumi Edebiyet" to experts in the field penerjemah.3. Establishing universities in the fields of medicine, military and technology.
  • PERKEMBANGAN AJARANISLAM PADA MASA MODERN
  •  Perkembangan Ajaran Islam Masa modern bagi dunia Islam di mulai pada tahun1800 M yang ditandai dengan adanya kemauan untukmemperoleh kemajuan dalam berbagai bidang. Jugamuncul tokoh – tokoh pembaharu dan pemikir Islam diberbagai negara Islam. Pada awal masa modern ini pada umumnya negara –negara Islam berada dalam kolonialisme. Baru padaabad ke-20 M, banyak negara – negara Islam yangmemerdekakan diri, seperti Indonesia (17 Agustus1945), Pakistan (15 Agustus 1947), dan Mesir (28Februari 1922).
  • Perkembangan Ajaran Islam Pada masa modern jumlah penduduk beragama Islamberkembang di seluruh dunia. Penduduk Muslim terdapat dibenua Asia dan Afrika. Berdasarkan data penduduk tahun1991 M, negara – negara yang memiliki penduduk Muslimlebih dari 90% adalah Mauritania, Sahara Barat, Maroko, AlJazair, Tunisia, Libia, Mesir, Somalia, Turki, Irak, Yordania,Aran Saudi, Yaman, Oman, Qatar, Bahrain, Iran, Afganistan,dan Pakistan.
  •  Perkembangan Ajaran Islam Pada bulan Zulhijjah 1381 H (Mei 1962), didirikanRabithah Al–Alam Al–Islami (Liga Dunia Islam) sebuahorganisasi non-pemerintah yang mewakili umat Islam diseluruh dunia yang berpusat di Mekkah. Lalu didirikanDewan Islam Eropa berdasarkan Conference of IslamicCultural Center and Organization of Europe di London padabulan Mei 1973 untuk terorganisir dan memajukan usahadakwah Islamiah di Eropa.
  •  Perkembangan Ajaran Islam Pada masa sebelum dan sesudah masa pembaruan yaitutahun 1800 M, umat Islam di berbagai negara telahmelakukan banyak penyimpangan, diantaranya: 1.Masyarakat telah menganggap makam adalah sesuatuyang keramat dan kemudian mereka menyembahnya. 2.Adanya kelompok Islam yang berpikir bahwa di duniahanya sebentar sehingga tidak perlu mencari harta, ilmu, dankedudukan yang tinggi.
Sekarang ini peranan IT dalam keidupan manusia sudah semakin penting. Karena seiring dengan perkembangan IT tersebut manusia banyak melakukan pekerjaannya di depan komputer maupun dengan menggunakan handphone untuk komunikasi. Namun hal tersebut juga harus diimbangi dengan kesadaran untuk menggunakan IT untuk kepentingan yang positif. Oleh karena tidak sedikit juga para ahli IT yang menggunakannya untuk kejahatan. Sehingga perkembangan IT di Indoesia sudah cukup berkembang, tetapi belum dalam berbagai hal. Dan perlu adanya pengawasan dari pihak yang berwenang agar dampak negatif dari IT dapat dikurangi. Beberapa contoh cerita berikut ini diharapkan dapat membuka mata para pembaca sekalian.
Jika anda pergi ke stasiun kereta api Bandung atau Jakarta dan anda ingin membeli karcis kereta api, maka anda harus antri di loket penjualan karcis kereta api yang sudah computerized. Suatu saat sistem penjualan kereta api ini tidak berfungsi sehingga karcis dijual tanpa nomor tempat duduk. Dapat anda bayangkan yang terjadi di atas kereta api, kekacauan. Masalahnya ada yang sudah pesan tempat sebelumnya dan mendapat nomor tempat duduk, sementara ada yang membeli karcis tanpa nomor tempat duduk (karena komputer rusak). Informasi tentang nomor-nomor tempat duduk ini tidak dapat diakses oleh penjual karcis, sehingga terjadi kekacauan.
Untuk melihat betapa kepemilikan informasi merupakan sebuah hal yang penting dapat juga kita lihat dalam kasus ekonomi dan politik yang sedang berlangsung saat ini. Siapa yang memiliki informasi akan dikejar-kejar terus (baik atau buruk?). Bagi media masa yang mendapatkan informasi terdahulu dan menerbitkannya akan memperoleh keuntungan dari larisnya penjualan surat kabar, majalah atau tabloidnya. Bahkan di jalanan ada orang yang menjual fotocopyan dari berita-berita yang ada di surat kabar, majalah, atau tabloid.
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berdiri pada tahun 1964, atas prakarsa tokoh-tokoh dan Pimpinan Muhammadiyah Daerah Malang. Pada awal berdirinya Universitas Muhammadiyah Malang merupakan cabang dari Universitas Muhammadiyah Jakarta, yang didirikan oleh Yayasan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Jakarta dengan Akte Notaris R. Sihojo Wongsowidjojo di Jakarta No. 71 tang-gal 19 Juni 1963.
Pada waktu itu, Universitas Muhammadiyah Malang mempunyai 3 (tiga) fakultas, yaitu (1)Fakultas Ekonomi, (2) Fakultas Hukum, dan (3) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Agama. Ketiga fakultas ini mendapat status Terdaftar dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi pada tahun 1966 dengan Surat Keputusan Nomor 68/B-Swt/p/1966 tertanggal 30 Desember 1966.
Pada tanggal 1 Juli 1968 Universitas Muhammadiyah Malang resmi menjadi universitas yang berdiri sendiri (terpisah dari Universitas Muhammadiyah Jakarta), yang penyelenggaraannya berada di tangan Yayasan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Malang, dengan Akte Notaris R. Sudiono, No. 2 tertanggal 1 Juli 1968. Pada perkembangan berikutnya akte ini kemudian diperbaharui dengan Akte Notaris G. Kamarudzaman No. 7 Tanggal 6 Juni 1975, dan diperbaharui lagi dengan Akte Notaris Kumalasari, S.H. No. 026 tanggal 24 November 1988 dan didaftar pada Pengadilan Malang Negeri No. 88/PP/YYS/ XI/ 1988 tanggal 28 November 1988.
Pada tahun 1968, Universitas Muhammadiyah Malang menambah fakultas baru, yaitu Fakultas Kesejahteraan Sosial yang merupakan fi‘lial dari Fakultas Kesejahteraan Sosial Universitas Muhammadiyah Jakarta. Dengan demikian, pada saat itu Universitas Muhammadiyah Malang telah memiliki empat fakultas. Selain itu, FKIP Jurusan Pendidikan Agama mendaftarkan diri sebagai Fakultas Agama yang berada dalam naungan Departemen Agama dengan nama Fakultas Tarbiyah.
Pada tahun 1970 Fakultas Tarbiyah ini mendapatkan status yang sama dengan Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (IAIN), dengan Surat Keputusan Menteri Agama Nomor 50 Tahun 1970. Pada tahun ini pula Fakultas Kesejahteraan Sosial mengubah namanya menjadi Fakultas Ilmu Sosial dengan Jurusan Kesejahteraan Sosial. Kemudian pada tahun 1975 Fakultas ini resmi berdiri sendiri (terpisah dari Universitas Muhammadiyah Jakarta) dengan Surat Keputusan Terdaftar Nomor 022 A/1/1975 tanggal 16 April 1975.

Selasa, 23 Juli 2013

Geografi

Geografi dan demografi Burma
Negara Burma (sekarang Myanmar) terletak di sebelah tenggara benua Asia Tenggara dan sebelah utara berbatasan dengan Cina dan India, Selatan berbatasan dengan Teluk Benggali dan Thailand, timur berbatasan dengan Cina, Thailand dan Laos, sedangkan barat dengan Teluk Benggali, Bangladesh dan India.
Sedangkan propinsi Arakan terletak di barat daya Burma, di pantai Teluk Benggali dan berbatasan dengan Bangladesh. Diperkirakan luas Burma lebih dari 261.000 mil persegi, sedangkan Arakan sekitar 20.000 mil persegi. Antara Burma dan Arakan dipisahkan rangkaian pegunungan yang terbentang dari gunung Himalayah.